SERVICE AC DI BOYOLALI . SERVICE AC DI KARANGANYAR . SERVICE AC DI SUKOHARJO . SERVICE AC DI KLATEN . SERVICE AC DI SRAGEN . SERVICE AC DI SOLO . SERVICE AC DI WONOGIRI . SERVICE AC DI SALA TIGA .
Jumat, 20 Desember 2019
Sabtu, 16 November 2019
Service Ac Chiller Dan Central Di Solo Surakarta . VrV . Ahu .Coldstorage . Cassette . Standing Florr . Split 087764066885
Give your website a premium touchup with these free WordPress themes using responsive design, seo friendly designs www.bigtheme.net/wordpress
Adapun macam-macam AC adalah sebagai berikut:
AC Split Wall .
Hubungi Kami 087764066885 . Service Ac Di Solo . Surakarta
Pada AC jenis split komponen AC dibagi menjadi dua unit yaitu unit indoor yang terdiri dari filter udara, evaporator dan evaporator blower, expansion valve dan controll unit, serta unit outdoor yang terdiri dari compresor, condenser, condenser blower dan refrigerant filter. Selanjutnya antara unit indoor dengan unit outdoor dihubungkan dengan 2 buah saluran refrigerant, satu buah untuk menghubungkan evaporator dengan compressor dan satu buah untuk menghubungkan refrigerant filter dengan expansion valve serta kabel power untuk memasok arus listrik untuk compressor dan condenser blower.
Kelebihan AC split Wall :
Bisa dipasang pada ruangan yang tidak berhubungan dengan udara luar, misalnya pada ruangan yang posisinya di tengah pada bangunan Ruko, karena condenser yang terpasang pada outdoor bisa ditempatkan yang berhubungan dengan udara luar jauh dari ruangan yang didinginkan. Suara didalam ruangan tidak berisik.
Kekurangan AC split Wall:
Pemasangan pertama maupun pembongkaran apabila akan dipindahkan membutuhkan tenaga yang terlatih.
Pemeliharaan/perawatan membutuhkan peralatan khusus dan tenaga yang terlatih.
Harganya lebih mahal.
AC Cassette
Jenis AC Cassette ini, indoornya menempel di plafon. jenis AC Cassette dengan berbagai ukuran mulai dari 1.5 pk sampai dengan 6pk. Cara pemasangan ac ini memerlukan keahlian khusus dan tenaga extra, tidak seperti memasang ac rumah atau ac split, yang bisa dipasang sendirian.
AC Split Duct
AC Split Duct merupakan AC yang pendistribusian hawa dinginnya menggunakan Sistem Ducting. Dengan kata lain AC Split Duct tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri melainkan dikontrol pada satu titik. Tipe AC ini biasanya digunakan di Mall atau gedung-gedung yang memiliki ruangan luas.
AC Split Duct tidak pernah terlepas dari sistem Ducting yang merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian ruang, dan perawatan.
Kelebihan:
Suara didalam ruangan tidak berisik sama sekali. Estetika ruangan terjaga, karena tidak ada unit indoor.
Kekurangan:
Perencanaan, instalasi, operasi dan pemeliharaan membutuhkan tenaga yang betul-betul terlatih. Apabila terjadi kerusakan pada waktu beroperasi, maka dampaknya dirasakan pada seluruh ruangan. Pengaturan temperatur udara hanya dapat dilakukan pada sentral cooling plant. Biaya investasi awal serta biaya operasi dan pemeliharaan tinggi.
AC Inverter
AC Inverter merupakan jenis AC Split yang menggunakan teknologi inverter. Inverter yang terdapat di dalam unit AC merupakan alat/komponen untuk mengatur kecepatan motor-motor listrik. Disini inverternya terdiri dari Rectivier dan Pulse-width modulator, dengan menggunakan inverter motor listrik menjadi variable speed, kecepatannya bisa diubah-ubah atau disetting sesuai dengan kebutuhan. Jadi, dibandingkan AC Split biasa, type AC Inverter lebih hemat listrik ± 60%.
AC Floor Standing
AC Floor Standing atau disebut juga ac portable merupakan AC yang unit indoornya berdiri/duduk dan bisa dipindah-pindah sesuai dengan keinginan kita. Unit AC ini memiliki daya 3 pk – 5 pk, dan kebanyakan dipakai untuk acara-acara indoor yang memerlukan unit pendingin secara mendesak. Karena simple dan mudah dibawa kemana-mana, maka banyak orang yang menyewakan model AC jenis ini.
AC VRV
AC VRV memiliki satu unit outdoor dan beberapa unit indoor dengan berbagai tipe seperti split wall, cassete, floor standing, dll. VRV = Variable Refrigerant Volume merupakan sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah. Sistem VRV adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan Sistem VRV, satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara terkomputerisasi.http://www.acrilicac.com/jenis-dan-macam-macam-ac/
Dampak Positif dan Negatif Air Coditooner
Dampak Positifnya
Untuk menyejukkan ruangan atau mendinginkan ruangan Dapat menyaring udara kotor yang masuk
Dampak Negatifnya
Menyebabkan Global Warming / pemanasan global karena freon dapt menyebabkan kerusakan pada lapisan ozon. Tagihan listrik naik, Pemakai AC juga mengalami kerugian antara lain, kulit dan rambut menjadi kering karena penggunaan AC / Sparepart AC yang terlalu sering
Pemecahan Masalah
Membeli AC dengan bahan freonnya menggunakan hidrokarbon, sehingga mengurangi efek global warming Sebelum membeli AC, sebaiknyja tentukan kapasitas AC (PK) untuk menghemat pemakaian listrik sehingga tagihan listrik tidak naik secara signifikan.
CARA MERAWAT AC
Hendaknya saat melakukan pembelian AC tanyakan terlebih dahulu ukuran AC yang sesuai dengan tempat yang akan di beri AC, hal ini agar udara akan sesuai dengan yang diinginkan yaitu tidak terlalu dingin atau malah kurang dingin, biasanya di tempat penjual AC akan ada ahli yang untuk konsultasi. Namun umumnya ukuran AC antara 0,5 – 2 PK.
Hendaknya ruangan harus rapat sebelum menyalakan AC, karena apabila ruangan tidak rapat maka, AC akan bekerja lebih keras dan panas dan ruangan juga tidak sejuk secara maksimal. Jadi hendaknya tutup semua jendela, pintu dan yang bisa menyebabkan udara luar masuk.
Apabila AC sudah tidak digunakan atau dimatikan, maka hendaknya biarkan udara luar atau segar masuk, buka lebar-lebar jendela atau pintu agar pergantian udara menjadi lebih maksimal. Jika hendak bepergian jauh atau lama , hendaknya AC dimatikan. Usahakan untuk menggunakan fasilitas timer ketika menyalakan AC, tentunya sesuai kebutuhan, misalnya 1 , 2, 3,… atau kalau bisa maksimal 5 jam. Jika setelah 5 jam maka biarkan AC mati untuk mendinginkan mesin, setelah itu AC bisa dinyalakan lagi jika diperlukan.
Untuk bagian dalam AC (indoor) hendaknya dilakukan pembersihan secara rutin misalnya 1 bulan sekali jika kondisi udara tidak terlalu keruh, namun jika kondisi udara terlalu keruh baiknya setiap sebulan 2 kali.
Di dalam unit Indoor terdapat sebuah gas freon yang bisa menyebabkan AC dingin, jika Freon mengalami bocor atau pengurangan, maka AC menjadi tidak dingin, hendaknya setiap 6 bulan perlu dilakukan pengecekkan oleh ahli yang berpengalaman. Begitu juga untuk bagian outdoor yang langsung beraada di udara luar, maka hendaknya di bersihkan secara rutin agar debu tidak menempel dan mengganggu sirkulasi udara segar.
Hendaknya tidak terlalu sering mengatur suhu AC dibawah 22 derajat celcius, karena ibarat sebuah mesin mobil atau motor , gas di maksimalkan, jadi mesin akan cepat panas.
9. Remote kontrol hendaknya dijaga agar tidak jatuh dan terkena air, karen remote menjadi sangat penting untuk mengontrol AC.
Begitu banyak jenis AC, maka tidak bisa sembarangan dalam meintenance dan service AC karena setiap jenis AC memerlukan keahlian yang berbeda, kami dari alphanet team siap membantu dalam maintenance dan service berbagai jenis AC.
Service ac split di solo . service ac central di solo . service ac vrv di solo .
service ac cassette di solo . service ac standing floor di solo . service ac split duct di solo . Banjarsari solo . Jebres solo . Laweyan Solo . Pasarkliwon solo . Serengan Solo . Service Ac VrF . Service Ac Industri . Service Ac Perkantoran . Service Ac Pabrik . Service Ac Besar . Service Ac Mall . Service Ac Berpengalaman . Service Ac Profesional .
Jumat, 18 Oktober 2019
SERVICE AC CHILLER WILAYAH SUKOHARJO | SERVICE AC DUCTING | SERVICE HVAC | SERVICE VRV | SERVICE VRF | SERVICE COLD STORAGE
Kami Service Ac Terbaik Dan Terpercaya Wilayah Sukoharjo Melayani Berbagai Masalah Ac .
Dengan Teknisi Kami Yang Sudah Berpengalaman Di Berbagai Bidang Ac
SERVICE AC Chiller Pada Industri 087764066885
Indonesia memiliki beberapa kawasan industri yang terletak di Pulau Jawa. Beberapa kawasan tersebut berada di Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar (SOLO SURAKARTA), SRAGEN (Jawa Tengah), Klaten (Jawa Tengah), Salatiga (Jawa Tengah), Wonogiri, dan lain sebagainya. Setiap industri memerlukan chiller untuk melakukan pendinginan pada proses produksi, untuk cold storage dan proses lainnya. Oleh karena itu, jika chiller mengalami kerusakan maka dapat mengganggu operasional sebuah pabrik pada industri tertentu. MAKMUR BERKAH TEKNIK siap untuk memperbaiki atau perawatan (maintenance) chiller tersebut.
Melayani Prbaikan Perawatan Berbagai Merek AC DUCTING . SERVICE AC HVAC SERVICE AC VRV . SERVICE AC VRF . SERVICE COLD STORAGE . Service AC Split . Maintenance Ac . Isi Freon AC . Penginstalan Unit Ac . Pemasangan Ac .
SERVICE AC CENTRAL 087764066885
Mengenal dan Mengatasi permasalahan AC Central
Sistim Air Udara
Ciri-ciri Sistim Air Udara
Dalam sistim air udara, unit koil kipas udara atau unit induksi dipasang
didalam ruagan yang akan dikondisikan. Air dingin dialirkan kedalam unit
tersebut, sedangkan udara ruangan dialirkan melalui unit tersebut sehingga
menjadi dingin. Selanjutnya udara tersebut bersirkulasi didalam ruangan.
Demikian pula untuk keperluan ventilasi, udara luar yang telah didinginkan dan
dikeringkan atau udara luar yang telah dipanaskan dan dilembabkan dialirkan
dari mesin pengolah udara jenis sentral keruangan yang akan di kondisikan.
Oleh karena berat jenis dan kalor spesifik air lebih besar dari pada udara,
maka baik daya yang diperlukan untuk mengalirkan maupun ukuran pipa yang
diperlukan untuk memindahkan kalor yang sama adalah lebih kecil. Dengan
demikian, untuk mengatasi beban kalor dari ruangan yang akan di kondisikan,
banyaknya udara yang mengalir dari mesin pengolah udara jenis sentral adalah
lebih kecil. Disamping itu, ukuran mesin pengolah udara maupun daya yang
diperlukan adalah lebih kecil jika dibandingkan dengan yang diperlukan oleh
sistim udara penuh.
Unit Koil Kipas Udara dan Unit Induksi
Unit ini dinamakan unit terminal dan dipasang didalam ruangan. Semua unit
tersebut merupakan bagian dari sistim penghantar udara yang berfungsi sama.
Didalam unit tersebut Koil udara ditempatkan didalam kabinet kecil, dimana
dialirkan air dingin. Pada unit koil kipas udara, udara dialirkan oleh kipas
udara yang dipasang didalam unit tersebut. Pada unit induksi, udara primer
berkecepatan tinggi di alirkan melalui beberapa nosel. Selanjutnya dengan efek
induksi secara primer, udara ruangan terisap masuk kedalam unit dan
didinginkanoleh koil udara, kemudian disirkulasikan kembali kedalam
ruangan.Mungkin dari teman-teman punya penggalaman yang lain dan mempunyai cara
yang lain untuk mengatasinya, bisa teman-teman tambahkan melalui kolom komentar
di bawah.
ISTEM – PERAWATAN AIR CONDITIONER SENTRAL RUANGAN
Sistem Air Conditioner Sentral (Central) merupakan suatu sistem Air Conditioner dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja Air Conditioner Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance Air Conditioner Sentral Ruangan.
Komponen Air Conditioner Sentral Ruangan
JENIS SISTEM PENGKONDISIAN UDARA
Tujuan pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam ruangan. Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar antara lain
Suhu dan kelembaban : 200C hingga 260C, 45% hingga 55%
Kecepatan udara : 0.25 m/s
Ada beberapa system pengkondisian udara yang dapat dilakukan, yaitu :
Sistim ekspansi langsung
Dengan sistim ini, pendinginan secara langsung dilakukan oleh refrigerant yang diekspansikan melalui koil pendingin, sedangkan udara disirkulasikan dengan cara menghembuskannya dengan menggunakan blower / fan melintasi koil pendingin tersebut. Sistim ini biasanya dipergunakan untuk beban pendinginan udara yang tidak terlalu besar seperti keperluan ruangan di rumah
Sistim Pengkondisian Udara secara Sentral
Secara singkat sistim Central Air Conditioning System ( Sistim Pengkondisian Udara secara sentral ), yang biasa di rancang pada bangunan dapat di jelaskan sebagai berikut : Unit pendingin utama di gunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana satu unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan menggunakan “Primary Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit Chiller & R 134A pada unit purging yang sudah ramah lingkungan, nantinya akan mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air, dimana air yang sudah didinginkan ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump ke AHU dan FCU di LQB.
ISTEM – PERAWATAN AIR CONDITIONER SENTRAL RUANGAN
Sistem Air Conditioner Sentral (Central) merupakan suatu sistem Air Conditioner dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja Air Conditioner Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance Air Conditioner Sentral Ruangan.
Komponen Air Conditioner Sentral Ruangan
JENIS SISTEM PENGKONDISIAN UDARA
Tujuan pengkondisian udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam ruangan. Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar antara lain
Suhu dan kelembaban : 200C hingga 260C, 45% hingga 55%
Kecepatan udara : 0.25 m/s
Ada beberapa system pengkondisian udara yang dapat dilakukan, yaitu :
Sistim ekspansi langsung
Dengan sistim ini, pendinginan secara langsung dilakukan oleh refrigerant yang diekspansikan melalui koil pendingin, sedangkan udara disirkulasikan dengan cara menghembuskannya dengan menggunakan blower / fan melintasi koil pendingin tersebut. Sistim ini biasanya dipergunakan untuk beban pendinginan udara yang tidak terlalu besar seperti keperluan ruangan di rumah
Sistim Pengkondisian Udara secara Sentral
Secara singkat sistim Central Air Conditioning System ( Sistim Pengkondisian Udara secara sentral ), yang biasa di rancang pada bangunan dapat di jelaskan sebagai berikut : Unit pendingin utama di gunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana satu unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan menggunakan “Primary Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit Chiller & R 134A pada unit purging yang sudah ramah lingkungan, nantinya akan mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air, dimana air yang sudah didinginkan ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump ke AHU dan FCU di LQB.
Pada unit AHU air dingin akan mengkondisikan / mendinginkan udara segar
dari luar gedung sehingga mencapai temperature dan kelembaban yang cukup dan
untuk selanjutnya di distribusikan ke koridor – koridor di ruangan setiap
lantainya dan kamar- kamar pada masing-masing lantai. Pada setiap lantai akan
ditangani oleh 2 unit AHU yang memiliki kapasitas pendinginan yang sama, begitu
pula dengan 2 lantai diatasnya memiliki masing-masing 2 unit AHU yang memiliki
kapasitas pendinginan yang sama dengan lantai dasar. Sedangkan proses
pertukaran kalor yang terjadi di masing-masing kamar akan ditangani oleh Fan
Coil Unit yang telah mendapatkan distribusi udara segar yang telah didinginkan
oleh AHU sehingga kerja FCU tidak terlalu berat. Dikarenakan lantai dasar, satu
dan lantai dua memiliki kapasaitas pendinginan yang sama dan jenis bangunana
yang sama pula, maka perhitungan luasan sistim ducting akan diwakilkan di salah
satu lantai, yaitu lantai dasar.
Water Cooled Water Chiller
Unit Chiller yang digunakan pada sistim ini merupakan jenis Water Cooled Water Chiller dengan menggunakan kompresor jenis sentrifugal 3 tahap / 3 stage centrifugal compressor ( Kompresor sentrifugal 3 tingkat ), yang diproduksi oleh salah satu pabrikan unit AC yang cukup terkenal yaitu Trane Company. Unit ini berkapasitas 320 Ton Refrigerant / 320 TR, dengan menggunakan sistim negative pressure, dimana jika terjadi kebocoran pada unit Chiller maka refrigerant yang terdapat didalamnya tidak akan terbuangan ke udara, melainkan udara luar yang akan masuk kedalam sistim. Didalam sistim Chiller sendiri terdapat satu unit pembuang udara yang masuk saat terjadi kebocoran tadi yang dinamakan Purging Unit. cara kerja purging seperti ini : saat Chiller mengalami kebocoran, maka udara luar akan masuk kedalam sistim chiller sehingga refrigerant atau freon akan bercampur dengan udara luar yang mengandung uap air, sensor pada purging unit akan membaca perbedaan tekanan pada sistim dan kelembaban refrigerant pada sistim sehingga akan mengaktifkan purging unit tersebut.
Unit Chiller yang digunakan pada sistim ini merupakan jenis Water Cooled Water Chiller dengan menggunakan kompresor jenis sentrifugal 3 tahap / 3 stage centrifugal compressor ( Kompresor sentrifugal 3 tingkat ), yang diproduksi oleh salah satu pabrikan unit AC yang cukup terkenal yaitu Trane Company. Unit ini berkapasitas 320 Ton Refrigerant / 320 TR, dengan menggunakan sistim negative pressure, dimana jika terjadi kebocoran pada unit Chiller maka refrigerant yang terdapat didalamnya tidak akan terbuangan ke udara, melainkan udara luar yang akan masuk kedalam sistim. Didalam sistim Chiller sendiri terdapat satu unit pembuang udara yang masuk saat terjadi kebocoran tadi yang dinamakan Purging Unit. cara kerja purging seperti ini : saat Chiller mengalami kebocoran, maka udara luar akan masuk kedalam sistim chiller sehingga refrigerant atau freon akan bercampur dengan udara luar yang mengandung uap air, sensor pada purging unit akan membaca perbedaan tekanan pada sistim dan kelembaban refrigerant pada sistim sehingga akan mengaktifkan purging unit tersebut.
Saat purging unit bekerja, Chiller tetap beroperasi sebagaimana mestinya
tanpa terganggu. Udara yang terhisap masuk kedalam sistim akan di tekan keluar
oleh purging unit, sehingga tekanan pada sistim mengalami kondisi stabil
barulah unit Chiller dapat di perbaiki. Untuk media pendingin yang digunakan
oleh unit Chiller yaitu refrigerant jenis R 123 dan untuk Purging unit berjenis
R 134 A, kedua sudah ramah lingkungan.
Chilled Water & Condenser Water Pump
Guna keperluan mensirkulasikan air yang sudah didinginkan oleh unit Chiller ke AHU maupun air yang mendinginkan unit condenser di Chiller ke Cooling Tower, maka di gunakan masing-masing sistim satu paket Pompa sirkulasi air dingin dan Pompa sirkulasi air pendingin. Jenis kedua pompa ini adalah sama, yaitu digunakan jenis End Suction Centrifugal Pump dengan tekanan kerja pompa adalah 10 kg/cm2.
Pada sistim ini, sistim Chilled Water atau air yang didinginkan menggunakan 2 buah pompa yang beroperasi sekaligus, hal ini dirancang agar umur pompa dapat lebih lama mengingat jarak antara ruang pompa dan lokasi hotel cukup jauh. Sedangkan untuk sistim air pendinginan hanya di gunakan satu buah pompa sirkulasi, mengingat jarak ruang pompa dan unit Cooling Tower cukup dekat.
Guna keperluan mensirkulasikan air yang sudah didinginkan oleh unit Chiller ke AHU maupun air yang mendinginkan unit condenser di Chiller ke Cooling Tower, maka di gunakan masing-masing sistim satu paket Pompa sirkulasi air dingin dan Pompa sirkulasi air pendingin. Jenis kedua pompa ini adalah sama, yaitu digunakan jenis End Suction Centrifugal Pump dengan tekanan kerja pompa adalah 10 kg/cm2.
Pada sistim ini, sistim Chilled Water atau air yang didinginkan menggunakan 2 buah pompa yang beroperasi sekaligus, hal ini dirancang agar umur pompa dapat lebih lama mengingat jarak antara ruang pompa dan lokasi hotel cukup jauh. Sedangkan untuk sistim air pendinginan hanya di gunakan satu buah pompa sirkulasi, mengingat jarak ruang pompa dan unit Cooling Tower cukup dekat.
Cooling Tower Unit
Unit ini berfungsi sebagai pendingin unit condenser pada unit Chiller dengan media yang digunakan adalah air, dimana sistim kerja Cooling Tower dapat di jelaskan sebagai berikut : condenser di unit Chiller akan memiliki temperature dan tekanan yang tinggi akibat tekanan kerja dari Kompresor, sehingga diperlukan media pendingin untuk merubah fase refrigerant di condenser tersebut, untuk itu dibuat suatu sistim pendinginan dengan menggunakan media air yang disirkulasikan oleh pompa ke unit Cooling Tower, dimana air yang disirkulasikan tersebut akan membawa kalor dari condenser untuk kemudian di lepaskan kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air akan mengalami penurunan temperature dan kembali disirkulasikan kembali ke unit condenser.Unit Cooling
Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling Tower, Motor Blower, Basin dan Water Filler atau jika diartikan menjadi sirip – sirip pendingin air.
Unit ini berfungsi sebagai pendingin unit condenser pada unit Chiller dengan media yang digunakan adalah air, dimana sistim kerja Cooling Tower dapat di jelaskan sebagai berikut : condenser di unit Chiller akan memiliki temperature dan tekanan yang tinggi akibat tekanan kerja dari Kompresor, sehingga diperlukan media pendingin untuk merubah fase refrigerant di condenser tersebut, untuk itu dibuat suatu sistim pendinginan dengan menggunakan media air yang disirkulasikan oleh pompa ke unit Cooling Tower, dimana air yang disirkulasikan tersebut akan membawa kalor dari condenser untuk kemudian di lepaskan kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air akan mengalami penurunan temperature dan kembali disirkulasikan kembali ke unit condenser.Unit Cooling
Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling Tower, Motor Blower, Basin dan Water Filler atau jika diartikan menjadi sirip – sirip pendingin air.
Air Handling Unit dan Fan Coil Unit
Baik Air Handling Unit maupun Fan Coil Unit memiliki kesamaan fungsi, Air Handiling unit di fokuskan untuk menangani kapasitas pendinginan yang lebih besar sedangkan Fan Coil Unit di fokuskan untuk kapasitas pendinginan yang lebih kecil, dalam sistim ini AHU di gunakan untuk mengkondisikan fresh air (udara segar) dari udara luar yang akan di distribusikan sebagai tambahan udara segar untuk FCU dan kamar juga sebagai distribusi suplai udara dingin guna keperluan koridor di masing-masing lantai.
Komponen – komponen dari AHU maupun FCU sebernanya cukup sederhana yang terdiri dari : Casing, Koil, Filter Udara dan Motor Blower.
Baik Air Handling Unit maupun Fan Coil Unit memiliki kesamaan fungsi, Air Handiling unit di fokuskan untuk menangani kapasitas pendinginan yang lebih besar sedangkan Fan Coil Unit di fokuskan untuk kapasitas pendinginan yang lebih kecil, dalam sistim ini AHU di gunakan untuk mengkondisikan fresh air (udara segar) dari udara luar yang akan di distribusikan sebagai tambahan udara segar untuk FCU dan kamar juga sebagai distribusi suplai udara dingin guna keperluan koridor di masing-masing lantai.
Komponen – komponen dari AHU maupun FCU sebernanya cukup sederhana yang terdiri dari : Casing, Koil, Filter Udara dan Motor Blower.
Penggolongan Sistim Pengkondisian Udara
Jenis yang mendasari adalah sistim pengkondisian udara sentral. Untuk menjamin pengaturan pengkondisian udara ruangan yang di teliti, maka sesuai dengan kemajuan teknik pengkondisian udara yang telah dicapai sampai pada saat ini, dapat dikembangkan beberapa sistim. Hal tersebut terutama menyangkut perkembangan elemen pendinginnya.
Jenis – jenis sistim penghantar udara adalah sebagai berikut :
1. Sistim Udara Penuh
2. Sistim Saluran Tunggal
Jenis yang mendasari adalah sistim pengkondisian udara sentral. Untuk menjamin pengaturan pengkondisian udara ruangan yang di teliti, maka sesuai dengan kemajuan teknik pengkondisian udara yang telah dicapai sampai pada saat ini, dapat dikembangkan beberapa sistim. Hal tersebut terutama menyangkut perkembangan elemen pendinginnya.
Jenis – jenis sistim penghantar udara adalah sebagai berikut :
1. Sistim Udara Penuh
2. Sistim Saluran Tunggal
Sistim ini merupakan sistim penghantar udara yang paling banyak
dipergunakan. campuran udara ruangan didinginkan dan dilembabkan, kemudian
dialirkan kembali kedalam ruangan melalui saluran udara.
Keuntungan dari sistim ini adalah :
Sederhana, mudah perancangannya, pemasangan, pemakaian dan perawatannnya.
Biaya awal lebih rendah dan murah.
Kerugian dari sistim ini adalah :
Saluran utama berukuran besar, sehingga memerlukan tempat yang lebih besar.
Kesulitan dalam mengatur temperature dan kelembaban dari ruangan yang sedang dikondisikan, karena beban kalor dari ruangan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya sistim pengaturan untuk sistim saluran tunggal menyangkut pengaturan temperature udara melalui bagian-bagian utama dari saluran. Dalam hal tersebut, laju aliran air dingin, laju aliran air panas atau uap ke koil udara, diatur sedemikian rupa sehingga temperature udara dapat diubah. Sistim ini dinamakan sistim volume konstan temperature variable, yang sudah banyak dipergunakan dalam sistim penghantar udara.
Biaya awal lebih rendah dan murah.
Kerugian dari sistim ini adalah :
Saluran utama berukuran besar, sehingga memerlukan tempat yang lebih besar.
Kesulitan dalam mengatur temperature dan kelembaban dari ruangan yang sedang dikondisikan, karena beban kalor dari ruangan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya sistim pengaturan untuk sistim saluran tunggal menyangkut pengaturan temperature udara melalui bagian-bagian utama dari saluran. Dalam hal tersebut, laju aliran air dingin, laju aliran air panas atau uap ke koil udara, diatur sedemikian rupa sehingga temperature udara dapat diubah. Sistim ini dinamakan sistim volume konstan temperature variable, yang sudah banyak dipergunakan dalam sistim penghantar udara.
Dalam keadaan dimana beban kalor dari beberapa ruangan yang akan dilayani
ini berbeda-beda, boleh dikatakan tidak mungkin mempertahankan udara ruangan
pada suatu temperature tertentu, kecuali bagi beberapa ruangan utama saja. Jadi
masalah tersebut dapat dipecahkan dengan melayani ruangan dengan beban kalor
yang sama oleh satu pengolah udara secara sentral.
Sistim saluran udara tunggal yang lain adalah sistim pemanasan ulang,
dimana udara segar yang mengalir didalam saluran utama tersebut dapat dipertahankan
konstan, pada temperature yang rendah. Kemudian udara tersebut masuk kedalam
ruangan melalui alat pemanas yang dipasang pada saluran- saluran cabang
masing-masing. Pemanas tersebut memanaskan udara dan diatur sedemikian rupa
sehingga diperoleh temperature udara tang sesuai dengan temperature udara
ruangan yang di inginkan. Sistim ini dinamakan sistim pemanasaan ulang terminal
dan banyak digunakan untuk melayani beberapa ruangan pribadi yang ada didalam
gedung perkantoran umum.
Ada pula sistim saluran tunggal yang bekerja dengan volume variable dimana
jumlah aliran udara dapat diubah sesuai dengan beban kalornya, jadi, volume
aliran udara akan berkurang dengan turunnya beban kalor dari ruangan yang harus
dilayani.pengaturab volume aliran udara dilakukan dengan mengatur posisi damper
atau dengan unit volume variable damper. Ada beberapa macam unit volume
variable damper. Salash satu diantaranya seperti gambar dibawah ini
Pada hal tersebut terakhir terdapat dua saluran; satu saluran menyalurkan
jumlah udara yang minimal diperlukan, sedangkan saluran lainnya menyalurkan
jumlah udara sesuai dengan pembukaan katup udara yang diatur oleh thermostat.
Pemasukan udara diatur oleh tekanan udara yang bekerja pada tirai dari alat
pengatur volume konstan dan gaya pegas. Pemasukan udara minimum harus diatur
supaya distribusi udara didalam ruangan dapat berlangsung sebaik-baiknya,
dengan jumlah ventilasi udara yang minimal. Jumlah udara masuk akan berkurang
dengan turunnya beban kalor, sehingga apabila jumlah udara masuk menjadi lebih
kecil daripada jumlah udara masuk yang minimal, maka temperature udara masuk
akan berubah.
Dalam sistim volume variable, putaran atau sudu isap dari kipas udara dapat
diatus sesuai dengan perubahan pemasukan udara yang diinginkan. Sistim
pengaturan kipas udara tersebut diatas memungkinkan penghematan daya listrik
yang diperlukan untuk menggerakan kipas udara pada beban parsial.
Sistim Dua Saluran
Selain sistim saluran tunggal, terdapat pula sistim dua saluran yang dapat
menutupi kekurangan daru sistim saluran tunggal. Sistim ini kebanyakan
digunakan di gedung-gedung besar, dalam hal tersebut udara panas dan udara
dingin dihasilkan secara terpisah oleh mesin penyegar udara yang bersangkutan.
Kedua jenis udara itupun disalurkan melalui saluran yang terpisah satu sama
lain. Tetapi kemudian dicampur sedemikian rupa sehingga tercapai tingkat
keadaan yang sesuai dengan beban kalor dari ruangan yang akan disegarkan.
Sesudah itu disalurkan kedalam ruangan yang bersangkutan. Sistim ini dinamakan sistim
dua saluran.
Dalam sistim ini, alat yang diperlukan untuk mencampur udara panas dan
udara dingin dalam perbandingan jumlah aliran yang ditetapkan untuk memperoleh
kondisi akhir yang diinginkan, dinamai alat pencampur. Sistim dua saluran dapat
memberikan hasil pengaturan yang lebih teliti. Tetapi memerlukan lebih banyak
energi kalor dan lebih tinggi harga awalnya. Ada dua jenis sistim dua saluran,
yaitu sistim volume konstan dan sistim volume variabel.
Jenis Pendingin Central
1.Chiller (unit pendingin).
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis Chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal
Jenis Chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
a. Air Cooler
b. Water Cooler
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis Chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal
Jenis Chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
a. Air Cooler
b. Water Cooler
2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
3. COOLING TOWER ( khusus untuk Chiller jenis Water Cooler ).
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor Chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor Chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.
4. POMPA SIRKULASI.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.
SISTEM KERJA Air Conditioner SENTRAL RUANGAN
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator.
Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air
untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya
didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau
partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih
bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk
mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur
udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem Air Conditioner sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.
Dari penjelasan diatas, jelas sistem Air Conditioner Sentral sangat berbeda dengan Air Conditioner Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem Air Conditioner Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi Air Conditioner di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan Air Conditioner Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin Air Conditioner masuk ke ruang kita. Contoh Air Conditioner Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-Air Conditioner.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem Air Conditioner sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.
Dari penjelasan diatas, jelas sistem Air Conditioner Sentral sangat berbeda dengan Air Conditioner Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem Air Conditioner Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi Air Conditioner di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan Air Conditioner Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin Air Conditioner masuk ke ruang kita. Contoh Air Conditioner Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-Air Conditioner.
MAINTENANCE Air Conditioner (perawatan Air Conditioner) SENTRAL Ruangan
1. Mempersiapkan perawatan mesin
• Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,
• Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,
• Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
• Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
• Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman
2. Merawat memperbaiki mesin Air Conditioner Sentral bagian luar
• Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
• Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
• Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
• Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
• Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
• Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
• Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
• Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin Air Conditioner Sentral sesuai ketentuan
• Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
• Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang Ditentukan
• Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
• Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
• Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan
• Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
• Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat
• Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
• Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
• Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
• Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.
• Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
• Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
• Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
• Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
• Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
• Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya. (engdept-engdept)
• Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,
• Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,
• Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
• Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
• Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman
2. Merawat memperbaiki mesin Air Conditioner Sentral bagian luar
• Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
• Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
• Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
• Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
• Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
• Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
• Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
• Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin Air Conditioner Sentral sesuai ketentuan
• Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
• Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang Ditentukan
• Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
• Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
• Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan
• Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
• Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat
• Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
• Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
• Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
• Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.
• Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
• Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
• Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
• Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
• Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
• Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya. (engdept-engdept)
Pengoperasian
Pengoperasian sarana dukung fasilitas radiometalurgi dilakukan terus
menerus (sistem shift), yang melibatkan 12 staf yang terbagi dalam 4 shift.
Sedangkan pengoperasian sarana dukung fasilitas elemen bakar dilakukan pada jam
kerja, diatur secara bergiliran tiap hari ada 2 petugas khusus untuk menangani
operasi. Penyelenggaraan pengoperasian sarana penunjang dimanfaatkan untuk
memasok system tata udara, energi, air proses / pendingin / gas dan lain– lain
untuk laboratorium / perkantoran instalasi radiometalurgi dan elemen bakar
experimntal dan spesifikasi suhu, kelengasan udara serta tekanan negatif dan
tingkat keradioaktifan yang memenuhi syarat dan diharapkan alat berjalan
kontinu, agar laboratorium dapat dipakai untuk melakukan kegitan litbang bahan
bakar yang telah ditetapkan. Namun dalam kenyatanya masih saja dihadapkan
dengan masalah- masalah yang sangat komplek sehingga kesinambungan beroperasinya
peralatan sarana penunjang sulit tercapai. Untuk melaksakan pengoprasian yang
berkesinambungan diperlukan komponen/ suku cadang/ bahan- bahan seperti dalam
tabel 1 yang dibutuhkan untuk mengganti komponen/ bahan yang telah rusak
mendadak atau penambahan bahan yang telah habis.
Perawatan
Perawatan/ perbaikan yang dilakukan dengan metoda analisis
(mengidentifikasi) kerusakan, pengajuan suku cadang, pemasangan/ perbaikan
peralatan mengikuti prosedur yang berlaku. Dari identifikasi kerusakan
diperoleh suku cadang yang keperluan untuk penggantian suku cadang yangrusak,
seperti dalam tabel 1. Masalah yang dihadapi dalam menyelenggarakan kegitan
perawatan sarana penunjang adalah peralatan yang sudah menua, suku cadang
peralatan yang ada sulit diperoleh dipasaran dan harganya mahal dan prediksi
kerusakan peralatan sebelumnya sulitdilakukan sehingga kesinambungan
beroperasinya peralatan sarana penunjang sulit tercapai. Dari prioritas
perbaikan yang telah diajukan yaitu seperti dalam tabel 2, ada dua kegiatan
perawatan/ perbaikan yang tidak terlaksana, yaitu perawatan/ perbaikan demin
plant dan bioler sehingga keduanya hanya sebatas analisis kerusakan (lampiran 1
dan lampiran 2). Dari analisis kerusakan diperoleh data- data kompenen dan
perkiraan prosentasi kerusakan sertserta biaya. Sehingga perawatan / perbaikan
demin plant dan boiler ditunda karena sulit mendapat komponen yang sesuai
dengan aslinya, dana yang cukup besar dan adanya kerusakan alat lain yang rusak
mendadak dan perlu segera diperbaiki secepatnya. Hal ini yang menyebabkan
tertundanya perawatan dan perbaikan demin plant dan boiler tersebut. Peralatan
yang rusak mendadak adalah genset, chiller, kompresor, air dryer, fcu,cfe,
sistem under ground, coling tower, panel glove box, sistem kontrol &
ducting CFE-5 dan EF 08, sehingga dana yang awalnya untuk perbaikan demin plant
dan boiler dialihkan untuk peralatan tersebut diatas. Untuk itu telah
diantisipasi dengan peralatan rangkap (redundansi) dan pemakaian sumber tenaga
cadangan. Namun demikian masih sering terjadi hal–hal yang tidak diinginkan.
Dalam hal yang diperkirakan mengalami keruskan diantaranya lampu, beltdan
bearing, serta penambahan freon dan oli.Metode tersebut diharapkan dapat
menyelesaikan permasalahan yang terkait, sehingga sarana penunjang dapat beroperasi
secara kontinu dan mendukung kegiatan litbang di laboratorium radiometalurgi
dan elemen bakar experimental secara baik dan aman.
TROUBLE SHOOTING CILLER
Permasalahan yang biasa terjadi:
• Pelarutan “lye” (senyawa alkali dari sisa–sisa pembuatan tangki beton baru) Lye dapat menaikkan pH dan hardness air dingin. PH lebih dari 9 akan menaikkan dan mempercepat korosi pada bahan berdasar copper dan menyebabkan terbentuknya kerak hardness di pipa AHU/FCU. Pengendapan kerak atau lumpur halus juga bisa menimbulkan korosi di bawah kerak.
• Kontaminasi Air di Heat Accumulation Tank oleh air bawah tanah. Hal ini disebabkan oleh retaknya beton atau tembok pembangun tangki. Kontaminasi air laut akan menaikkan konsentrasi ion klorida, kemudian mempercepat terjadinya pitting corrosion pada pipa-pipa FCU/AHU. Kontaminasi bahan-bahan organic akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme, kemudian terbentuk slime yang secara biologi mempercepat korosi.
• Terbentuknya lapisan film Copper Oxide di permukaan pipa-pipa FCU/AHU. Proses pembuatan pipa-pipa FCU/AHU seperti welding, tube expansion, degresing, dsb, membentuk lapisan CuO yang tidak seragam (non-uniform) pada permukaan pipa. Saat film oksida kontak dengan air, bagian yang kurang sempurna akan bertindak sebagai anoda, sedangkan bagian di sekelilingnya sebagai katoda, kemudian korosi local terjadi di anoda, dan menyebabkan kebocoran pipa.
Penanganan masalah
• Pencegahan korosi & kerak secara umum
Waktu tinggal air di dalam system chilled water sangat lama, sehingga diperlukan corrosion & scale inhibitor yang dapat memberikan performa kerja dengan stabilitas tinggi (tidak mudah terdekomposisi).
Chemical base yang biasa dipakai adalah :
– polyphosphate-zinc polymer base
– phosphonate-zinc polymer base
• Pitting corrosion inhibitor untuk copper & copper alloy Reaksi korosi pada copper terjadi ketika potensial copper melebihi potensial dari daerah yang mengalami pitting corrosion (150 mV). Kehadiran film copper oxide dan biofouling pada permukaan pipa menaikkan potensial korosi copper sehingga lebih tinggi dari potensial pitting. Untuk mencegah hal ini, maka potensial korosi harus dijaga lebih rendah dari potensial pitting, dengan mencegah terbentuknya fouling (pengotor) di permukaan pipa.
• Penggantian air Heat accumulation Tank yang telah terkontaminasi “Lye”
Pembersihan & pengurasan Heat Accumulation Tank secara periodic. Produk korosi, sisa-sisa beton, flok mikroorganisme, terakumulasi dan membentuk sludge di dasar tangki. Sedimen ini dapat tersirkulasi di dalam system dan mengendap di pipa-pipa, dan korosi pun mulai terjadi.
Permasalahan yang biasa terjadi:
• Pelarutan “lye” (senyawa alkali dari sisa–sisa pembuatan tangki beton baru) Lye dapat menaikkan pH dan hardness air dingin. PH lebih dari 9 akan menaikkan dan mempercepat korosi pada bahan berdasar copper dan menyebabkan terbentuknya kerak hardness di pipa AHU/FCU. Pengendapan kerak atau lumpur halus juga bisa menimbulkan korosi di bawah kerak.
• Kontaminasi Air di Heat Accumulation Tank oleh air bawah tanah. Hal ini disebabkan oleh retaknya beton atau tembok pembangun tangki. Kontaminasi air laut akan menaikkan konsentrasi ion klorida, kemudian mempercepat terjadinya pitting corrosion pada pipa-pipa FCU/AHU. Kontaminasi bahan-bahan organic akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme, kemudian terbentuk slime yang secara biologi mempercepat korosi.
• Terbentuknya lapisan film Copper Oxide di permukaan pipa-pipa FCU/AHU. Proses pembuatan pipa-pipa FCU/AHU seperti welding, tube expansion, degresing, dsb, membentuk lapisan CuO yang tidak seragam (non-uniform) pada permukaan pipa. Saat film oksida kontak dengan air, bagian yang kurang sempurna akan bertindak sebagai anoda, sedangkan bagian di sekelilingnya sebagai katoda, kemudian korosi local terjadi di anoda, dan menyebabkan kebocoran pipa.
Penanganan masalah
• Pencegahan korosi & kerak secara umum
Waktu tinggal air di dalam system chilled water sangat lama, sehingga diperlukan corrosion & scale inhibitor yang dapat memberikan performa kerja dengan stabilitas tinggi (tidak mudah terdekomposisi).
Chemical base yang biasa dipakai adalah :
– polyphosphate-zinc polymer base
– phosphonate-zinc polymer base
• Pitting corrosion inhibitor untuk copper & copper alloy Reaksi korosi pada copper terjadi ketika potensial copper melebihi potensial dari daerah yang mengalami pitting corrosion (150 mV). Kehadiran film copper oxide dan biofouling pada permukaan pipa menaikkan potensial korosi copper sehingga lebih tinggi dari potensial pitting. Untuk mencegah hal ini, maka potensial korosi harus dijaga lebih rendah dari potensial pitting, dengan mencegah terbentuknya fouling (pengotor) di permukaan pipa.
• Penggantian air Heat accumulation Tank yang telah terkontaminasi “Lye”
Pembersihan & pengurasan Heat Accumulation Tank secara periodic. Produk korosi, sisa-sisa beton, flok mikroorganisme, terakumulasi dan membentuk sludge di dasar tangki. Sedimen ini dapat tersirkulasi di dalam system dan mengendap di pipa-pipa, dan korosi pun mulai terjadi.
Water Quality Control Limits
Closed Water Re-circulating System
with Heat Accumulation Tank
under Polyphosphate-zinc polymer base Treatment.
• PH (25o C) 6.5 – 8.5
• Electrical Conductivity (mS/cm) Below 2,000
• Calcium Hardness (ppm CaCO3) Below 120
• Chloride + Sulphate ion (ppm Cl- + SO42-) Below 500
Closed Water Re-circulating System
with Heat Accumulation Tank
under Polyphosphate-zinc polymer base Treatment.
• PH (25o C) 6.5 – 8.5
• Electrical Conductivity (mS/cm) Below 2,000
• Calcium Hardness (ppm CaCO3) Below 120
• Chloride + Sulphate ion (ppm Cl- + SO42-) Below 500
PERAWATAN AHU
1. Perawatan AHU dibagi 2 section :
2. Perawatan 2 (dua) bulanan dan 6 (enam) bulanan
1) Perawatan 2 (dua) bulanan meliputi:
– Ganti atau cuci Filter Udara
– Periksa stop valve in dan out
– Periksa Thermostat ON dan OFF
– Periksa V-belt, bearing blower dan mounting motor
– Periksa panel power listrik Periksa tegangan dan Ampere motor (sesuai name plate)
– Periksa water pressure gauge (in, out dan fungsi/fisik )
– Periksa temperatur air (in, out dan Fungsi/fisik)
– Periksa Strainer air
Ø Prosedur pembersihan dan panggantian filter
– Matikan power listrik dan beri tanda pada panel power bahwa unit sedang dalam perbaikan.
– Buka pintu panel sisi filter
– Lepaskan filter dari relnya
– Cuci filter dengan deterjen, bila kondisi jelek ganti dengan yang baru
– Keringkan dan pasang kembali pada relnya
– Tutup pintu panel dan nyalakan power listrik
– operasikan AHU
1. Perawatan AHU dibagi 2 section :
2. Perawatan 2 (dua) bulanan dan 6 (enam) bulanan
1) Perawatan 2 (dua) bulanan meliputi:
– Ganti atau cuci Filter Udara
– Periksa stop valve in dan out
– Periksa Thermostat ON dan OFF
– Periksa V-belt, bearing blower dan mounting motor
– Periksa panel power listrik Periksa tegangan dan Ampere motor (sesuai name plate)
– Periksa water pressure gauge (in, out dan fungsi/fisik )
– Periksa temperatur air (in, out dan Fungsi/fisik)
– Periksa Strainer air
Ø Prosedur pembersihan dan panggantian filter
– Matikan power listrik dan beri tanda pada panel power bahwa unit sedang dalam perbaikan.
– Buka pintu panel sisi filter
– Lepaskan filter dari relnya
– Cuci filter dengan deterjen, bila kondisi jelek ganti dengan yang baru
– Keringkan dan pasang kembali pada relnya
– Tutup pintu panel dan nyalakan power listrik
– operasikan AHU
REPORT THIS AD
2) Perawatan 6 bulanan meliputi :
Perawatan 6 bulanan termasuk perawatan 2 bulanan diatas ditambah dengan servis coil/fin AHU, Cleaning bower fan dan pemberian grease pada bearing motor dan blower AHU
Ø Prosedur Cleaning coil
– Matikan power listrik (beri tanda bahwa AHU sedang dalam perbaikan)
– Lepas filter seperti perawatan filter
– Buka pintu panel sisi motor
– Bungkus motor dengan plastik
– Semprot coil dengan air bertekanan,bila perlu gunakan chemical.
– Untuk menghindari air semprot coil meluap dari bak drain gunakan vacuum multi fungsi ( wet & dry )
– Pasang filter, buka bungkus motor pastikan terminal box motor tidak ada air
– Tutup pintu AHU dan operasikan
Perawatan 6 bulanan termasuk perawatan 2 bulanan diatas ditambah dengan servis coil/fin AHU, Cleaning bower fan dan pemberian grease pada bearing motor dan blower AHU
Ø Prosedur Cleaning coil
– Matikan power listrik (beri tanda bahwa AHU sedang dalam perbaikan)
– Lepas filter seperti perawatan filter
– Buka pintu panel sisi motor
– Bungkus motor dengan plastik
– Semprot coil dengan air bertekanan,bila perlu gunakan chemical.
– Untuk menghindari air semprot coil meluap dari bak drain gunakan vacuum multi fungsi ( wet & dry )
– Pasang filter, buka bungkus motor pastikan terminal box motor tidak ada air
– Tutup pintu AHU dan operasikan
Ø Prosedur Cleaning Blower
– Matikan power listrik
– Buka pintu panel sisi motor
– Sirip blower dilap dengan kain basah lakukan dengan hati – hati.
– Lap juga rumahnya
– Tutup pintu, AHU dapat dioperasikan
– Matikan power listrik
– Buka pintu panel sisi motor
– Sirip blower dilap dengan kain basah lakukan dengan hati – hati.
– Lap juga rumahnya
– Tutup pintu, AHU dapat dioperasikan
Ø Prosedur Pemeriksaan dan perbaikan Strainer
– Periksa tekanan air pada pressure gauge, bila tidak ada perbedaan tekanan berarti strainer sudah buntu.
– Tutup valve in dan out.
– Tutup valve pressure gauge lalu pressure gauge dilepas (perhatikan jarum pressure bila jarum tidak turun, pressure gauge jangan di lepas lakukan dengan hati – hati, dilepas satu unit saja)
– Buka valve pressure gauge yang telah dilepas secara perlahan tampung air dengan ember.
– Perhatikan jarum pressure gauge yang terpasang bila jarum tidak turun sampai batas nol berarti ada valve yang belum tertutup rapat.
– Bila jarum pressure gauge dapat sampai nol strainer sudah dapat dibuka .
– Bersihkan saringan dengan sikat kawat lalu pasang kembali .
– Pastikan strainer sudah terpasang dengan baik, buka valve supplay secara perlahan sambil
dilakukan pembuangan udara melalui valve pressure.
– Tutup valve pressure, pasang pressure gauge.
– Buka kembali semua valve yang tertutup dan operasikan AHU
– Periksa tekanan air pada pressure gauge, bila tidak ada perbedaan tekanan berarti strainer sudah buntu.
– Tutup valve in dan out.
– Tutup valve pressure gauge lalu pressure gauge dilepas (perhatikan jarum pressure bila jarum tidak turun, pressure gauge jangan di lepas lakukan dengan hati – hati, dilepas satu unit saja)
– Buka valve pressure gauge yang telah dilepas secara perlahan tampung air dengan ember.
– Perhatikan jarum pressure gauge yang terpasang bila jarum tidak turun sampai batas nol berarti ada valve yang belum tertutup rapat.
– Bila jarum pressure gauge dapat sampai nol strainer sudah dapat dibuka .
– Bersihkan saringan dengan sikat kawat lalu pasang kembali .
– Pastikan strainer sudah terpasang dengan baik, buka valve supplay secara perlahan sambil
dilakukan pembuangan udara melalui valve pressure.
– Tutup valve pressure, pasang pressure gauge.
– Buka kembali semua valve yang tertutup dan operasikan AHU
Ø Prosedur Pemeriksaan V-belt dan
aligment motor pemeriksaan V-belt dan aligment motor dilakukan secara berkala menurut shcedule yang telah ditetapkan untuk menghindari kerusakan dan memperpanjang umur bearing motor, blower maupun fan belt, pemasangan V-belt tidak boleh terlalu kendor atau kencang.
– Periksa aligment motor dengan blower.
Posisi pulley motor dengan pulley fan blower harus lurus pararel/sejajar dan pusat dari permukaan puli harus bertepatan. Bila pusat poros tidak bertepatan sabuk akan terlepas dan mudah rusak dan bearing akan rusak. cara setting nya adalah dengan menggunakan benang atau penggaris motor dan blower dan periksa kelurusannya. Bila tidak lurus/sejajar, keendurkan baut pada kaki motor dan setel posisi motor agar sejajar dengan posisi blower, bila posisi sudah sejajar kencangkan kembali bautnya.
– Periksa V-belt
Periksa kekencangan belt (kelenturan) dengan menggunakan alat belt tensioner. Bila belt terlalu kendor atur penegangan dengan sekrup/baut pengatur pada dudukan motor
SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)
Jadi………
Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.
MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan
1. Mempersiapkan perawatan mesin
1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman
2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar
2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap
dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya. (engdept-engdept)
aligment motor pemeriksaan V-belt dan aligment motor dilakukan secara berkala menurut shcedule yang telah ditetapkan untuk menghindari kerusakan dan memperpanjang umur bearing motor, blower maupun fan belt, pemasangan V-belt tidak boleh terlalu kendor atau kencang.
– Periksa aligment motor dengan blower.
Posisi pulley motor dengan pulley fan blower harus lurus pararel/sejajar dan pusat dari permukaan puli harus bertepatan. Bila pusat poros tidak bertepatan sabuk akan terlepas dan mudah rusak dan bearing akan rusak. cara setting nya adalah dengan menggunakan benang atau penggaris motor dan blower dan periksa kelurusannya. Bila tidak lurus/sejajar, keendurkan baut pada kaki motor dan setel posisi motor agar sejajar dengan posisi blower, bila posisi sudah sejajar kencangkan kembali bautnya.
– Periksa V-belt
Periksa kekencangan belt (kelenturan) dengan menggunakan alat belt tensioner. Bila belt terlalu kendor atur penegangan dengan sekrup/baut pengatur pada dudukan motor
SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)
Jadi………
Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.
MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan
1. Mempersiapkan perawatan mesin
1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan aman
2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar
2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap
dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan
4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya. (engdept-engdept)
1. Unit Pendingin (
Chiller )
Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator.
Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air
untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya
didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang
didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system
pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju
system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
2. AHU ( Air Handling
Unit )
Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system
penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin . Jika kita perhatikan
komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan
penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga
diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan
kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan
merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara
melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin,
merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Gambar AHU (Air Handling Unit )
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah
menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara
segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai
keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan
sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami
penurunan temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi
yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami
kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan
merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau
dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada komponen
AHU.
3. Cooling Tower
Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting
adalah cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya sebagai alat untuk
mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan
udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas.Konstruksi cooling tower
terdiri dari system pemipaan dengan banyak nozzle,fan/blower,bakpenampung,casing,
ds.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC
sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi,
ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang
menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan
yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller
biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses
pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell &
tube dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat
mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses
pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair yang
memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang
keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan
lagi untuk proses pendinginan kondensor maka tentu saja temperaturnya harus
diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling tower. Langkah pertama adalah
memompa air panas tersebut menuju cooling tower melewati system pemipaan yang
pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air
panas yang keluar dari nozzle secara langsung sementara itu udara atmosfer
dialirkan melalui atau berlawanan dengan arah jatuhnya air panas karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling tower. Untuk mengungkapkan 1 kg air
diperlukan kira-kira 600 kcl dengan mengeluarkan kalor laten, dengan
mengungkapkan sebagian dari air maka bagian besar dari air pendingin dapat
didinginkan, jdi misalnya 1 % dari air dapat di uapkan , air dapat diturunkan
temperaturnya sebanyak 6o Cdengan menara pendingin. Sistem ini
sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat
rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan
temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali menuju
kondensor yang berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga dipasang katup
make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk menambah kapasitas
air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling
tersebut.
Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range
adalah penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah
selisih antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan
kalor yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh.
Ada dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan
perbedaan tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah
pada cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk
system refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya
adalah bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan
cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain
itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system
lainnya.
Persyaratan Bagi Menara Pendingin ( Cooling Tower )
Kondisi nominal dari menara pendingin
Kapasitas menara pendingin 1 ton refrigrasi di standarisasikan menurut The
Jap Anese Cooling tower Industry Association, sebagai berikut :
1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada kondisi :
temperature bola basah 27o C
temperature air masuk 37o C
temperature air keluar 32o C
Vlomue aliran air 13 liter/menit.
Harga standartersebut diatas menentukan prestasi menara pendingin.
1. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ac Sentral
Kelebihan :
1. Kebisingan dan getaran
mesin pendingin hamper tidak mempengaruhi ruangan
2. Perbaikan dan
pemeliharaan lebih mudah
3. Seluruh beban
pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani oleh satu system ( unit )
saja.
4. Kelembapan udara dapat
diatur
Kekurangan :
1. Harga mula cukup
tinggi
2. Biaya operasional yang
cukup mahal
3. Unit sentral tidak
dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman- kuman dari ruangan untuk
penderita penyakit menular ( melalui saluran udara balik ) dapat disebarkan ke
ruangan – ruangan lain.
4. Jika satu komponen
mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup
Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus
pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU
Lingkup Kerja Kami
SERVICE AC CENTRAL SURAKARTA . SOLORAYA . SUKOHARJO. BOYOLALI . KARANGANYAR . SALATIGA . SRAGEN . KLATEN . SERVICE AC CHILLER . SERVICE AC SPLIT DUCTING . SERVICE AC SPLIT . SERVICE AC CASSETTE . SERVICE AC STANDINGFLOR. SERVICE COLDSTORAGE . ISTALASI AC PERKANTORAN . BORONGAN AC . ISTALASI AC PABRIK . TEKNISI BERPENGALAMAN . AC VRV . AC HVAC . SERVICE BERBAGAI MEREK AC . SERVICE PENDINGIN RUANGAN
SERVICE AC COLD STORAGE , SERVICE AC HVAC . SERVICE AC VRV . SERVICE AC SPLIT . SERVICE AC CHILLER . SERVICE AC CENTRAL . SERVICE AC STANDING FLOR . SERVICE AC CASSETTE .
SERVICE AC BESAR WILAYAH BOYOLALI . SERVICE AC BESAR WILAYAH KARANGANYAR . SERVICE AC BESAR WILAYAH SUKOHARJO . SERVICE MESIN INDUSTRI . TEKNISI KAMI BERPENGALAMAN DI BIDANG PERBAIKAN AC SELAMA PULUHAN TAHUN . CHILLER . CENTRAL . STANDING FLORR . CASSETTE . SPLIT . COLDSTORAGE .
HUBI . 087764066885
Label:
boyolali,
karanganyar,
klaten,
salatiga,
serviceaccassette,
serviceaccentral,
serviceacchiller,
serviceaccoldstorage,
serviceacsplit,
serviceacstandingflorr,
solo,
sragen,
sukoharjo,
wonogiri
Langganan:
Postingan (Atom)